Modal Yakin Sama Allah

​”Saya bisa bangun rumah 3 lantai ituu..  cuma bermodal yakin aja sama Allah mbak..”

Kata seorang ibu muda, yang usianya belum 40th Tapi sudah sukses, Punya rumah yang mewah, usaha dimana-mana, dari mulai usaha buka toko, properti, sampai jual beli mobil mewah.. 
Padahal beliau bukan dari keluarga yang kaya. Selepas SMA.. Beliau cari uang sendiri. Kalau ditanya soal modal dia cuma jawab 

“Modal yakin sama Allah”

Siang tadi QaddarAllah kami ketemu. Kami ngobrol cukup lama. Dia memberikan banyaak sekali pelajaran lewat kisahnya.. Walaupun tidak semua saya serap.. Beliau menceritakan bagaimana lika-likunya akhirnya bisa mencapai posisi seperti sekarang. Sukses.

“Saya waktu seusia kamu ya, bisa dibilang gak ada duduknya mbak.. Paginya sampai sore saya harus bekerja, malamnya.. Saya kuliah.. Apa aja saya lakukan karna memang saya suka dagang”

“Saya gak bermodal apa-apa selain yakin sama Allah. Yakin aja mbaak.. Jangan malas untuk ikhtiar, apa aja kita coba.. Pasti ada hasilnya.. Saya yakin aja kerja keras apapun yg kita lakukan gak akan Allah diemin gitu aja.. Pasti dibalik itu Allah akan kasih hikmahnya, hasilnya. Allah itu suka kan sama Hambanya yg gak putus asa dan selalu berusaha.. “

“Iya bu betul..” 

“Kunci lainya mbak, bisnis itu koneksi.. Nah bagaimana caranya biar kita itu banyak temen.. Jadi kita harus baik sama semua orang, ramah, jangan jadi orang yg jutek… Jangan capek-an, kerja keras.. Kalau mau hasilnya besar kita juga kerjanya harus giaat.. Kalau kita santai ya hasilnya santai juga..  Orang lain hanya lihat yang kita punya, tapi mereka gak mau tau bagaimana proses kita untuk bisa punya itu mbak..”

“Pokoknya kita yakin aja lah sama Allah.. Rizki Allah itu luas.. Jadi kamu jangan cuma mencoba di satu tempat aja..  Satu hal aja.. Coba yang lainnya.. Masalah sukses atau gak itu biar jadi urusan Allah, yang penting kita sudah berusaha…”

“Modal yakin aja sama Allah..”

Saya suka semangat dan kegigihan ibu ini. Sama keyakinannya terhadap Allah.. bahwa Allah tidak akan membiarkan gitu aja hambaNya selama hambaNya mau berusaha. 
Pelajaran: Rizki Allah itu luaaas, gak cuma disatu tempat, gak cuma disatu bidang, gak cuma disatu hal. Tapi dimana-mana, yang penting kita mau mencarinya! Jadi jangan pernah takut miskin. Kita punya Allah yang Maha Kaya. 
Bagi saya, masalah kaya, sukses itu cuma proses, hikmah yang kita dapat dari usaha yang kita lakukan. Bukan kemenangan, bukan pencapaian, juga bukan hasil akhir.  Jadi gagal, tidak berhasil itu juga proses, dan hikmah. Karna yang akan Allah nilai bukan itu, tapi lebih kepada bagaimana kita.. terhadapNya ketika berada atau melewati proses tersebut. Bersyukurkah? Bersabarkah? Atau terus menuntut tidak puas, atau terus mencela dan berburuk sangka kepadaNya?
Jadi pelajaran kali ini, bukan bagaimana cara menjadi kaya dan sukses. Tapi bagaimana kita.. Bisa menumbuhkan keyakinan yang besar kepada Allah, bahwa setiap mahluk yang diciptakanNya dimuka bumi ini tidak ada yang Ia sia-siakan semua ada rizkinya, yang penting kita MAU MENCARI dan BERUSAHA! dan terus berbaik sangka kepadaNya.
Dalam proses berusaha kita harus gede-in lagi husnudzon kita sama Allah. Karna cuma itu modal yang kita punya 🙂 
Fokus pada apa yang Allah nilai dari kita, bukan apa yang orang lain lihat. Maka kita gak akan maksa sampai cari pinjaman ke bank, atau hal-hal lain yang Allah haramkan. Kaya, sukses, gagal hanya media dari Allah, bukan hasil. Karna kita diciptakan bukan untuk berlomba-lomba menjadi kaya, bukan untuk berlomba-lomba menjadi sukses.. Tapi,
Allah yang menjadikan mati dan hidup, Dia menguji kita, siapa di antara kita yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. 
Karna bagaimanapun pencapaian terbesar seorang muslim adalah Jannah. 
Seneng, bisa bertukar pikiran sama banyak orang.. Bisa denger wejangan dan nasehat bermanfaat dari banyak orang 🙂 seperti pesan mbah uti “Yang penting kamu harus pinter2 milih-milih yang mana yang harus diikuti yang mana yang nggak.. ”
Masalah bagaimana pelajaran itu sampai, tergantung bagaimana kita dalam menyimpulkan 🙂
Semoga Allah menaruh dunia ditangan kita, bukan dihati kita..
-Menulis, adalah sarana untuk menasehati diri sendiri-

Mbak yang seksi itu, dia telah menegur saya secara tidak langsung.

  

Senin kemarin jadwal saya belanja bahan. waktu lagi duduk termenung distasiun karna bingung gimana caranya bawa bahan sebanyak ini turun tangga. Sedangkan abang tukang panggulnya sudah pergi karna hanya bisa bantu bawa, sampai loket. Duduk, diam, melepas lelah. Kreta ke pondok ranji sudah datang, orang-orang berlari, saya masih santai duduk ngilangin capek. Karna ini baru pertama kalinya jalan kaki dari blok A ke stasiun. Karna rekomendasi dari abang panggulnya. Katanya deket tapi rasanya.. Dengkul kaya mau lepas tulang-tulangnya.

Ketika capeknya sudah sedikit hilang, akhirnya saya turunin kantong roda saya pelan-pelan sembari megang satu gembolan plastik gede. Baru satu anak tangga, saya sudah tergelincir. Tiba-tiba ada seorang wanita yang kelihatannya lebih tua dari saya, berpakaian cukup seksi, rok mini diatas lutut dengan kemeja ketat berlengan pendek, dan sepatu high heels, sedang naik tangga, sudah tinggal satu anak tangga lagi, tapi dengan sigap dia langsung buru-buru bantu saya, dia rela balik ketempat turun tangga. Dan kami bahu membahu membawa belanjaan saya. Lalu dia pergi kembali menaiki tangga. Ya jadi bolak-balik. Padahal saya tau dari awal dia naik tangga, dia sedang buru-buru. Saya aja yang pakai sepatu sendal yang berhak hanya sekitar 3cm pegelnya minta ampun, apalagi wanita ini yang nggak tau deh berapa centi. 

Saya takjub dengan akhlaknya. Meski dia bukan wanita berhijab. Bahkan saya tidak tau dia seorang muslim atau bukan.

Tapi apa yang dia lakukan tadi membuat saya terenyuh. Mungkin bagi yang membaca atau bagi wanita itu, ini hanya hal spele tapi bagi saya ini keren.

Karna.. Saya aja yang sudah berhijab lebar seperti ini belum tentu “bisa” dan “mau” melakukan itu, apalagi dalam keadaan terburu-buru. Dan tinggal satu anak tangga lagi, belum tentu mau turun-naik lagi demi membawa belanjaan orang lain.

Dan mbak yang seksi itu, telah menegur saya secara tidak langsung.

Saya tidak sedang membenarkan bahwa “kalau begitu nggak papa dong nggak pakai jilbab yang penting akhlak kita baik” karna jilbab tetap wajib bagi wanita muslim meski dia memiliki akhlak yang buruk.

Bukan itu, pelajaran yang saya ambil dari kerjadian ini. Tapi mbak ini, mbak yang berpakian seksi ini mengajarkan saya tentang mendahulukan menolong orang lain dari pada kepentingannya sendiri.

Dan pelajaran penting yang saya ambil:

“Wanita ini saja yang tidak berhijab bahkan lebih cenderung berpakaian seksi punya akhlak dan kepekaan tolong menolong yang tinggi kepada orang lain berarti kita yang sudah berhijab harus lebih dari wanita itu”

Padahal wanita ini sedang tidak membawa

“Islam” bahkan tidak dikenali dia seorang muslimah atau bukan.

Tapi kita. Kita setiap hari membawa “Islam” kemana-mana. Orang tau kita adalah orang islam. 

Tapi kadangkala kita mencoreng islam dengan akhlak kita yang buruk.

Jadi sebetulnya jangan marah kepada seseorang yang mencela jilbab kita karna kelakukan dan akhlak kita, tapi marahlah pada diri kita sendiri, karna sudah menjadi “Sebab” pakaian semulia jilbab dan agama “Seindah” Islam dihina hanya karna akhlak kita.

Lalu, sehabis wanita itu pergi meninggalkan saya, saya banyak-banyak berdoa untuknya.

Masya Allah.. Alangkah indahnya jika kita membantu orang, mendapat pahala dari Allah, juga mendapat banyak doa dari orang yang kita bantu.

“Boleh jadi engkau tertidur tetapi puluhan doa naik ke langit untukmu. Dari si fakir yang pernah engkau tolong. Dari si lapar yang pernah engkau beri makan. Dari si sedih yang pernah engkau hibur. Dari si miskin yang pernah engkau bantu…” Ibnul Qayyim Rahimahullah.

Berdoa untuk orang yang sudah membantu kita adalah cara terbaik untuk berterimakasih kepadanya, bukan karna soal besar atau kecilnya, tapi lebih kepada menghargai waktu dan kepentingannya yang telah ia korbankan untuk membantu kita.

Bukan soal besar atau kecilnya, tapi lebih kepada kesan dan pelajarannya.
Seperti mbak yang seksi itu, dia telah menegur saya secara tidak langsung.